*ini cara saya mengekspresikan emosi
terlebih ada sedikit waktu luang singkatnya, kurang kerjaan.
Tuhan menciptakan banyak musim, dan di
setiap musimnya tidak di ciptakan untuk merugikan,menghancurkan, atau merusak.
Yang sebenarnya, bencana itu sendiri ada karena campur tangan kita (manusia) di dalamnya. Kita lah yang
mengubah musim menjadi menakutkan, mengerikan, dihindari.
HUJAN
Tidak ada tempat terbaik untuk berteduh selain
berdiri di bawah hujan. Sesekali lihatlah hujan dari sudut yang berbeda. Berdirilah
di bawah hujan lalu menengadahlah. Buka mata mu perlahan . Sedetik kemudian
bibir mu itu akan mengukir senyum “indah” ya.. Cobalah.
KEMARAU
Kemarau tidak selamanya tandus, Pergi lah ke
luar sesekali sapalah mentari yang panasnya bringas itu sembari menyunggingkan
senyum sombongmu. Sapalah sebagaimana ia menyapa kesendirian mu selama ini. Dan
menjelang senja, katakan selamat tinggal suruh dia kembali keesokannya.
SALJU
Dingin yang menggigit teramat buruk untukmu
keluar rumah tanpa pakaian hangat. Andai negeri ini bersalju, aku akan berlari
ke loteng rumahku. Bertelanjang kaki dan membiarkan dingin itu menusuk
di tiap sudut dan bagian tubuh.
SEMI
Musim semi pertama, aku ingin memakai
baju favoritku. Menyapa semua petani krisan. memetiknya satu untuk dibawa
pulang. Musim semi kedua, aku ingin memakai Sepatu favoritku. Hingga nanti saat
musim berikutnya aku akan menanggalkan semua. Semua tidak terkecuali ingatan
musim-musim sebelumnya.
Tiap waktu yang berbeda memberikan cerita dan
ingatan yang sama persis! Tidak ada yang berbeda pada dasarnya semua
digolongkan menjadi dua hal saja “baik” dan “buruk”.
0 komentar:
Posting Komentar