Empat Musim


*ini cara saya mengekspresikan emosi terlebih ada sedikit waktu luang singkatnya, kurang kerjaan. 



Tuhan menciptakan banyak musim, dan di setiap musimnya tidak di ciptakan untuk merugikan,menghancurkan, atau merusak. Yang sebenarnya, bencana itu sendiri ada karena campur tangan  kita (manusia) di dalamnya. Kita lah yang mengubah musim menjadi menakutkan, mengerikan, dihindari.
HUJAN
Tidak ada tempat terbaik untuk berteduh selain berdiri di bawah hujan. Sesekali lihatlah hujan dari sudut yang berbeda. Berdirilah di bawah hujan lalu menengadahlah. Buka mata mu perlahan . Sedetik kemudian bibir mu itu akan mengukir senyum “indah” ya.. Cobalah.
KEMARAU
Kemarau tidak selamanya tandus, Pergi lah ke luar sesekali sapalah mentari yang panasnya bringas itu sembari menyunggingkan senyum sombongmu. Sapalah sebagaimana ia menyapa kesendirian mu selama ini. Dan menjelang senja, katakan selamat tinggal suruh dia kembali keesokannya.
SALJU
Dingin yang menggigit teramat buruk untukmu keluar rumah tanpa pakaian hangat. Andai negeri ini bersalju, aku akan berlari ke loteng rumahku. Bertelanjang kaki dan membiarkan dingin itu menusuk di tiap sudut dan bagian tubuh.
SEMI
Musim semi pertama, aku ingin memakai baju favoritku. Menyapa semua petani krisan. memetiknya satu untuk dibawa pulang. Musim semi kedua, aku ingin memakai Sepatu favoritku. Hingga nanti saat musim berikutnya aku akan menanggalkan semua. Semua tidak terkecuali ingatan musim-musim sebelumnya. 


Tiap waktu yang berbeda memberikan cerita dan ingatan yang sama persis! Tidak ada yang berbeda pada dasarnya semua digolongkan menjadi dua hal saja “baik” dan “buruk”.
Copyright 2009 My Life My Rules. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates